Rabu, 16 Juli 2014

Maha Baik....





Tuhan yang Maha Baik tidak memberi kita ikan, tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya   .    
 Demikian juga jika kita terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kita tidak akan pernah mulai.
 
 Mulailah sekarang...
 mulailah di mana kita berada sekarang dengan apa adanya.
 Jangan pernah pikirkan   kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai   ,
 tapi sadarilah bahwa cintalah   yang memilih kita untuk mencintainya.
 
 Perkawinan   memang memiliki  banyak kesusahan, tetapi kehidupan lajang bukan tidak juga ada kesusahannya.
 Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya.
 Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya   sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.
 Harta    milik  yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah....hati    seorang wanita .      
                     
 Begitu juga   Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga      
 Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya   .
 Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.
 Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita.
  Sahabat yang menegur jika kita salah, mendukung segala kebaikan kita. Tidak membela kita jika memang itu tidak harus dibela, malah memarahi kita jika itu memang harus.
 Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...
 tapi menyesal-lah   jika orang itu menyesal bertemu dengan kita.  
 Bertemanlah  dengan orang yang suka membela kebenaran.
 Dialah hiasan   dikala kita senang   dan perisai   diwaktu kita susah   .
  
   Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman   , jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
 Karena semua manusia itu baik   kalau kita bisa melihat kebaikannya
 dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya  
 tapi semua manusia itu akan buruk   dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya.
 
 Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan ,
 kegunaannya terletak  pada penerapan yang benar,
 orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal,
 sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.
 
 Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja   ,
 tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.
 Tak seorang pun sempurna.
 Mereka yang mau belajar    dari kesalahan adalah bijak.

 Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.   
 Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita
 adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.
 
 Kita tak bisa mengubah masa lalu....
 tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan   .
  
 Bila kita mengisi hati   kita......
 dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran   untuk masa depan,
 Kita tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri .
 Jika kita berpikir   tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan
 dan hari esok tanpa rasa takut,
 berarti kita sudah berada dijalan yang benar menuju sukses



TUHAN JADIKAN SAYA SEBUTIR UBI





Apa yang terjadi jika sebutir ubi dan sebutir telur dimasukkan ke dalam air mendidih? Apa kedua benda itu keluat dari panci panas dalam keadaan yang sama dengan keadaan sebelum di godok? Air mendidih mengubah ubi dan telur itu.
Namun perubahan yang terjadi pada kedua benda itu sangat bertolak belakang.
Setelah digodol telur menjadi keras. Sebaliknya, ubi menjadi lembut. Kedua
benda itu berada dalam panci yang sama dan air mendidih yang sama, namun
reaksi mereka berbeda. Telur akan muncul dalam keadaan keras, sedangkan ubi
akan muncul dalam keadaan lembut.

Dalam hidup ini ada masa dimana kita harus masuk ke dalam panci yang berisi
air mendidih, yaitu musibah dan penderitaan. Dalam musibah kita merasakan
betapa sakit dan nyeri digodok dalam air mendidih. Musibah dan penderitaan
bisa terasa sangat kejam dan menyakitkan bagaikan menusuk tulang sumsum
dan hati. Apalagi ketika musibah demi musibah datang menimpa bagaikan
tak ada habisnya. Kita seperti terhempas lemas. Sambil menunduk dan
menarik nafas panjang kita bertanya lirih. "Oh, Tuhan, mengapa ini harus
terjadi?"

Namun kenyataan adalah kenyataan. Musibah itu sudah atau sedang terjadi.
Jadi yang lebih mendesak bukanlah persoalan mengapa musibah ini terjadi,
melainkan bagaimana menghadapinya. Bagaimana bisa melewati dan
mengatasi musibah ini. Bagaimana bisa survive dalam dan dari musibah ini.
Jika musibah dan penderitaan merupakan ibarat digodok dalam panci.
Soalnya adalah bagaimana kita bisa keluar dan dalam keadaan bagaimana
kita akan keluar sebagai telur ataukah sebagai ubi?

Disinilah terletak dampak yang paling mendasar dari suatu penderitaan atau
musibah. Dari waktu ke waktu tiap orang mengalami penderitaan dan musibah.
Tetapi cara orang keluar dari penderitaan atau musibah berbeda-beda.

Ada orang yang keluar dari musibah dalam keadaan yang sangat tertekan.
Mukanya selalu suram. Ia menyendiri. Hidupnya menjadi pahit dan gertir.
Sikapnya terhadap orang lain menjadi kaku. Ia menjadi keras. Ia ibarat telur
yang setelah keluar dari air mendidih menjadi keras.

Sebaliknya, ada orang yang setelah keluar dari musibah justru menjadi bijak
dan matang. Ia merasa damai dengan dirinya. Sikapnya hangat dan ramah.
Ia tersenyum dan menyapa. Ia menjadi lembut. Ia ibarat ubi yang setelah
digodok justru menjadi lembut.

Dampak itu bisa begitu berbeda, sebab pandangan dan ketahanan orang
terhadap penderitaan dan musibah berbeda-beda.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Penderitaan dan musibah
tidak dapat dihindarkan. Itu adalah bagian hidup. Hidup adalah ibarat roda,
sebentar diatas, sebentar dibawah. Hidup ini ada enaknya dan ada tidak enaknya,
yaitu masuk ke dalam panci dan digodok dalam air mendidih.

Soalnya, apakah kita akan keluar dari panci panas itu sebagai telur rebus yang
keras ataukah sebagai ubi yang lembut? Apakah 'kita akan keluar dari sebuah
musibah sebagai orang yang kaku dan keras ataukah sebaliknya, sebagai
orang yang berhati lembut? Agaknya, dalam suatu musibah kita boleh belajar
berbisik.. "Tuhan, biarlah saya menjadi seperti ubi... seperti sebutir ubi rebus yang lembut, hangat dan manis."


Tiada seorangpun yang bisa kembali dan mulai dari awal. Tetapi setiap orang dapat mulai saat ini dan mendapatkan akhir yang berbeda....




Tuhan tidak menjanjikan hari-hari tanpa sakit, tertawa tanpa kesedihan,
matahari tanpa hujan, tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk hari itu, kebahagiaan
untuk air mata, dan terang dalam perjalanan.

Kekecewaan bagai "polisi tidur", ini akan memperlambatmu sedikit
tetapi kau selanjutnya akan menikmati jalan rata mulus bebas hambatan.

Jangan tinggal terlalu lama saat ada "polisi tidur". Berjalanlah terus!

Ketika kau kecewa karena tidak memperoleh apa yang kaukehendaki, terimalah dan bergembiralah, karena Tuhan sedang memikirkan sesuatu yang lebih baik
untuk dirimu di kemudian hari.

Saat terjadi sesuatu padamu, baik atau buruk, pertimbangkanlah artinya.....

Ada suatu maksud untuk setiap kejadian dalam kehidupan, mengajarmu bagaimana
lebih seringkali tertawa atau tidak terlalu keras menangis....

Kau tidak dapat memaksa seseorang mencintaimu, apa yang dapat kau perbuat
hanyalah membiarkan dirimu untuk dicintai, selebihnya ada pada orang itu
untuk menilai dirimu.

Ukuran cinta adalah saat kau mencintai tanpa batas.....

Dalam kehidupan jarang akan kau temui seseorang yang kau cintai dan orang
itu mencintaimu juga.

Jadi sekali kau memperoleh cinta jangan lepaskan, ada kemungkinan cinta
itu tidak datang kembali.

Kita selalu membuang-buang waktu untuk mencari-cari orang yang sesuai untuk
dicintai atau melihat kesalahan2 pada orang yang telah kita cintai, daripada
malah seharusnya kita menyempurnakan cinta yang kita telah berikan.

Jika kau sungguh2 peduli pada seseorang, janganlah kau mencari2 kekurangan2nya,
kau jangan mencari2 alasan, kau jangan mencari2 kesalahan2nya. Malahan,
kau atasi kesalahan2 itu, kau terima kekurangan2 itu, dan jangan kau hiraukan
alasan2 itu.

Jangan pernah meninggalkan rekan lama. Kau tidak akan pernah mendapat penggantinya.

Persahabatan adalah bagai anggur, tambah lama dijaga simpan akan tambah baik.

Keep friends forever....