Kamis, 09 Juni 2011

Masker Sayuran


Bintik kehitaman pada kulit atau yang biasa disebut komedo terjadi karena penyumbatan
pada sebagian jaringan kulit. Hal tersebut bisa karena lapisan kulit yang mati, kotoran yang mampet dan sudah terlalu lama tidak anda bersihkan. Untuk menghilangkannya gunakanlah kacang kedelai, kacang polong, kailan, seledri, apel dan jeruk lemon akan sangat membantu Anda.
Vitamin ABC, mineral semacam fosfor dan kalsium yang terdapat dalam kailan dapat mengatasi kulit yang terlalu berminyak dan memicu munculnya komedo. Kailan juga membuat kulit lebih halus dan mengatasi bercak serta membantu pembentukan pigmen melanin. Sedangkan seledri yang kaya vitamin A, B1, B6, C, karoten, kalsium dan zat besi berfungsi sebagai antiracun sekaligus pembersih wajah. Untuk vitamin C dalam jeruk lemon dan apel sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini pada kulit, juga dapat memudarkan bercak noda di wajah.

Cara membuat masker sayuran sbb:

  1. Siapkan Kailan 2 lembar, seledri 2 lembar, apel ½ buah. Haluskan dengan blender. Campur dengan air perasan lemon.
  2. Rendam 50 gr kacang kedelei hingga lunak, kemudian haluskan dengan blender
Rebus 50 gr kacang polong hingga empuk dan hancurkan

Cara penggunaan masker
  1. Bersihkan wajah terlebih dahulu dengan pembersih dan penyegar yang mengandung sari lidah buaya untuk melonggarkan pori2 dan memudahkan komedo keluar.
  2. Oleskan krim yang mengandung sari lidah buaya, kemudian pijat perlahan. Basuh muka dengan sabun muka dan keringkan. Olesi wajah dengan jus sayuran dan buah (masker no a). Pijat perlahan memutar.
  3. Lakukan penguapan dengan cara memasukkan 9 gr garam ke dalam air panas di baskom dan "panasi" wajah Anda dengan uapnya selama 5-10 menit. Uap air garam ini akan memperlebar pembuluh darah kapiler di bawah kulit wajah, sehingga membantu kelancaran peredaran darah ke kulit dan regenerasi kulit.
  4. Lalu campurkan sari kacang kedelai dan lumatan kacang polong (masker no b). Gunakan sebagai masker wajah dan diamkan selama 20 menit kemudian bersihkan. Lakukan secara rutin dan lihatlah hasilnya, nyaris tak ada lagi bintik hitam komedo di wajah anda.



PARA PENEMU ISLAM YANG MENGUBAH DUNIA


ilmuwanDunia mungkin lupa betapa berharganya warisan ilmu – ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh kaun muslimin. Bahkan agaknya banyak yang tak menyangka bahwa prinsip – prinsip pengetahuan modern itu ditemukan lewat kecemerlangan pemikiran ilmuwan muslim. Untuk masa itu, ilmu mereka dapat dikatakan telah  melampaui batas zamannya. Berikut adalah kontribusi ilmuwan dan penemu Muslim bagi dunia.
1. Mungkin orang mengira dunia barat lah yang memperkenalkan kamera. Padahal   prinsip kerja kamera telah ditemukan sekitar 1000 tahun silam oleh seorang ilmuwan Muslim bernama Ibnu Al- Haitham. Pada akhir abad ke 10  al- Haitham menemukan sebuah kamera obscura. Penemuan ini dia lakukan bersama Kamaluddin al –Farisi. Mereka berdua mempelajari fenomena gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena tersebut maka al- Haitham pun membuat lubang kecil yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan pada bidang datar. Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itu yang mendasari kinerja kamera yang digunakan oleh umat manusia sampai saat ini. Bahkan kemudian mengilhami penemuan film.
2. Jepang boleh bangga karena terkenal dengan tekhnologi robotnya. Tapi mereka harus berterimakasih pada Badi Al – Zaman Abullezz Ibn Airazz Al-Jazari atau lebih dikenal dengan Al-Jazari. Beliau adalah tokoh besar di bidang mekanika dan industri yang lahir di utara Irak pada abad ke 12. Al-Jazari sendiri dikenal sebagai bapak Tekhnik Mesin Modern karena berkat temuan – temuannya yang mempengaruhi penemuan mesin modern saat ini seperti mesin pembakaran, pompa penghisap dan menggunakan engkol. Otomisasi pemrograman dan lain – lain.
3. Bumi itu bulat, hal itu yang diutarakan oleh Copernicus. Orang – orang Barat dulu tercengang karena mereka selama ini menganggap bumi itu datar. Padahal teori itu sudah ada sejak zaman Nasir Al – Din Al Tusi dan Ibnu Shatir. Teori planet dan perhitungan matematikanya sudah ada sejak seabad  lebih sebelum hadirnya Copernicus. Diduga Copernicus adalah pengikut dari al – Tusi. Dalam teorinya, Copernicus juga merujuk katalog planet dan bintang yang ada pada buku al Zarqali dan al Battani yakni ”De Revolutionibus”.
4. Jika dunia mengagumi Wright bersaudara karena berhasil menemukan pesawat terbang, maka dunia pun harus mengakui Cordoban Abbas Ibnu Firnas. Ilmuwan ini lahir di abad ke 9 dan memiliki berbagai macam bakat yakni seniman puisi, astrolog, musisi, dan astronom. Terbang di udara adalah salah satu obsesinya. Dan dia berhasil menciptakan mesin yang berhasil membawa orang untuk terbang di angkasa.Ibnu Firnas terbang beberapa kali melewati daerah gurun dengan mesin yang telah disempurnakan di Cordoba (Spanyol) tahun 875. Pada waktu itu dia menyempurnakan mesin yang terbuat dari kain sutera dan bulu burung elang. Dia melompat dari gunung dan bisa terbang selama 10 menit., tapi kemudian terhempas.Dia menyimpulkan hal ini dikarenakan dia tidak menaruh ekor pada mesin buatannya. Nama Ibnu Firnas diabadikan sebagai bandara di Irak dan sebuah kawah di bulan.
5. Penulisan bilangan berdasarkan model Arab pertama kali dicetak dalam karya matematik fonumenal Muslim Al- Khawarizmi dan Al- Kindi. Istilah aljabar sendiri diambil dari buku yang berjudul al-Jabr wa-al muqabilah oleh Al-Khawarizmi pada tahun 825. Tiga ratu tahun kemudian ilmu matematika ini tiba di Eropa  dan dikembangkan oleh ahli matematika Fibonacci.
6. Spanyol boleh mengklaim bahwaBenua Amerika ditemukan oleh mereka. Padahal menurut catatan, 70 tahun sebelum Columbus menginjakkan kakinya kesana, Laksamana Cheng Ho, seorang Musli China yang berasal dari Dinasti Ming telah lebih dulu berada disana tahun 1421 – 1423. Cheng Ho menyusuri wilayah Afrika sampai ke Amerika Selatan. Sebuah peta navigasi kuno yang bersumber dari penjelajahannya itu menjadi buktinya.
7. Banyak peralatan bedah modern menggunakan desain yang sama dengan alat bedah yang diciptakan oleh ahli bedah Muslim bernama Al – Zahrawi pada abad ke 10. Alat – lat itu antara lain skapel, gergaji tulang, tang dan gunting kecil untuk operasi mata. Dia juga menemukan catgut yakni semacam benang untuk menjahit yang terbuat dari usus kambing dan hewan lainnya yang bisa hancur secara alami setelah terinspirasi dari monyetnya yang memakan dawai kecapinya. Dia juga menemukan cangkang kapsul yang digunakan sebagai kapsul obat- obatan.
Tulisan ini dikirim pada pada Minggu, September 6th, 2009 4:40 pm dan di isikan dibawah Artikel. Anda dapat meneruskan melihat respon dari tulisan ini melalui RSS 2.0 feed. Anda dapat merespon, or trackback dari website anda.

AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.




Diambil sebagai suatu renungan....

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur:

Pertama : Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan,
bukan pada apa yang kita miliki.

Katakanlah kita telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan
tetap,dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh
rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, 'Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.

Kedua : yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.

Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu Ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya
diri, lebih sukses, dan lebih kaya dari kita.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Tetapi yakinlah, setelah kau hampiri lebih dekat, rumput tetangga yang hijau itu ternyata juga memiliki rumput dan alang-alang coklat yang kering,dan  tanah kering yang tidak subur...
jadi semua sama saja, sama seperti manusia yang tak sempurna, kehidupan
juga tidak pernah seratus persen bahagia.

----------------------------------------------------------------------

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu
inginkan.... Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ..., Karena itu memberimu
kesempatan untuk belajar ...
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ... Di masa itulah kamu tumbuh ...
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...Karena itu memberimu kesempatan
untuk berkembang ...
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...Karena itu akan membangun
kekuatan dan karaktermu ...
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...Itu akan mengajarkan
pelajaran yang berharga ...
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...Karena itu kamu telah membuat
suatu perbedaan ...
Bersyukurlah jika kamu belum punya pasangan hidup.... karena masih ada
waktu untuk memilih cinta yang tepat...
Bersyukurlah 'pabila kamu telah menikah dan menemukan banyak masalah
dalam rumah tanggamu.... hal itu membuatmu semakin pandai belajar
mencinta........
Bersyukurlah jika kamu memiliki pekerjaan yang terasa tidak menyenangkan....ingatlah kalau diluar sana masih banyak penggangguran....

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan
masa surut dan kesusahan ...
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan
menjadi berkat bagimu ...

Bersabar bukan hanya sekedar kerelaan menunggu atas tertundanya suatu keinginan, bukan hanya sekedar kemampuan menerima setiap masalah dengan lapang dada. Lebih dari itu, bagi seorang muslim bersabar adalah manifestasi kepercayaan akan keberadaan Rabb-nya, bentuk nyata prasangka baiknya kepada Sang Khalik yang Maha Mengetahui, Maha Mengasihi dan Maha Penolong. Bersabar juga adalah wujud keyakinan yang muncul dari lubuk hati akan segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah dan bentuk kemampuan untuk mempergunakannya dengan optimal.

Seorang muslim yang bersabar akan selalu memandang jauh ke depan dengan penuh optimisme. Bersabar berarti mampu memandang dengan sisi yang berbeda setiap kendala. Ketika merasakan betapa sulitnya menggapai suatu usaha, yakinlah bahwa setiap tetesan peluh kita menyimpan makna. Ketika merasakan sesaknya himpitan masalah, kita akan melihat pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kesulitan-kesulitan yang menerpa kita dan menjadikannya sebagai tonggak meraih harapan-harapan dalam hidup kita. Jika kita merasa belum mendapatkan keinginan kita, maka kita akan semakin rajin menempa diri, memperbaiki diri, mengkoreksi diri mencari sebab mengapa do'a do'a kita belum juga dikabulkan.

God know what we need not what we want

Take care and have a nice day....

Selasa, 10 Mei 2011

Mama, Mengapa Engkau Tak Menginginkanku?,


Mama, diusiaku yang ke 100 hari di tubuhmu, aku sudah 8 cm, organ tubuhku sudah mulai terbentuk hari ini aku sudah belajar menghisap jempol mungilku tiap kali aku menghisapnya aku pasti tertidur lelap

Mama, sekarang usiaku sudah 15 Minggu, aku sudah bisa mendengar suaramu, aku suka sekali mendengar kan suara mama, namun yang paling kusuka adalah suara detak jantung mama setiap kali aku mendengarnya aku merasa nyaman

Mama, aku punya kabar baik untukmu diusiaku yang menginjak 16 Minggu, tahu tidak? aku seorang laki-laki...Mama pasti senang mendengarnya. Aku selalu ingin agar mama bahagia. Aku tidak suka kalau mama menangis, sering aku dengar mama menangis, tahu tidak mama, aku juga ikut menangis, tapi mungkin mama tidak mendengarnya.

Horeee, Mama aku sudah tumbuh rambut, tidak banyak memang tapi suatu saat pasti akan lebat. diusiaku yang 17 minggu ini aku juga bisa menggerakkan badanku meski tidak banyak, seringkali aku ngulet lho...mungkin mama bisa merasakannya.

Hari ini mama ke dokter, aku mendengar suara, itu bukan suara mama. ia mengatakan sesuatu tentang aborsi...apa itu aborsi, Ma?Mama aku tak mau mendengar suara dokter lagi...aku tidak suka mendengar suaranya dan suara orang yang minggu lalu berkata aborsi, terdengar tidak ramah.

Suatu Hari
Mama, apa ini...sesuatu berusaha menusuk ku sepertinya tajam sekali...Mama...sakit...Tolong suruh orang itu menghentikannya mama, aku kesakitan disini, aku tidak bisa menghindari benda ini. Tolong mama!!!

MINGGU KE 20
Mama, aku baik baik saja. Aku berada di tempat yang indah sekali Aku sekarang bersama Penciptaku disini. Ia yang memberitahuku tentang aborsi saat aku menanyainya. Mama mengapa mama tidak menginginkanku?

Tukang Cukur & Tuhan


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.

Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar??. Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, gimbal, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,

“Kamu tahu, sebenarnya TUKANG CUKUR itu TIDAK ADA.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??. Bukankah Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !

Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU Kembali kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Cinta Yang Utuh Tak Tersentuh


Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan ku jawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..

Jodoh dan kematian adalah rahasia-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..

Lalu apa yang ku khawatirkan? Dan kenapa pula ku harus mengejar? Tidak, aku tak sudi.. Ku katakan padamu wahai para wanita perhiasan terindah dunia..

Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? Pahamkah maksudku?

Ku tanya padamu, pernahkah kau jatuh cinta? Ku akui, akupun juga… Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana?Lalu pikirkan, jika dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, membuatmu menangis karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu, atau bukan kau yang dia pilih? Tak malukah? Tak malukah?

Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menaruh separuh hatimu pada lelaki lain… Wahai para lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya.

Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah? Jika kau, para lelaki, menjawab 'ya' maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan..

Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Sekuat apapun usaha kalian jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. . Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu? Untuk apa Kau kuras energi? Kerana apa kau habiskan airmatamu?.... untuk orang yang belum tentu menjadi milikmu? Untuk apa?

Dan ku katakan padamu. Mungkin kau yang akan memilihku belum ku cinta saat itu. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, kau ku cinta... Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan..

Dan tak akan pernah ada ragu ku katakan kuserahkan cintaku UTUH TAK TERSENTUH, padamu.. Hanya padamu.. ya, hanya padamu dan untukmu duhai cintaku…

Seorang Ibu Dan Karpetnya Yang Sering Terlihat Kotor


Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur Dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, Dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah serta berulang ulang kali terjadi dan ini begitu menyiksanya. Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu :"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak Ada seorangpun di rumah ibu. Tak Ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi". Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran berceceran disana??artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb. "Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika Kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

catatan :
Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming). Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana Kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Lima Menit Saja, Ayah

print this page
Seorang ibu duduk di samping seorang lelaki di bangku dekat Taman-Main di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. "Itu putra saya yang di situ," kata ibu tadi, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan.

"Wah, tampak bahagia sekali bocah itu," kata bapak di sebelahnya. Mata ibu itu berbinar, bangga.

"Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku," sambung sang lelaki , memperkenalkan. Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya.

"Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?" Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, "Kalau lima menit lagi, boleh nggak Yah? Sebentaaaar lagi yah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok.........yaaa...?"

Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. "Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?"

Lagi-lagi Jack memohon, "Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?" pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Pria itu bersenyum dan berkata, OK-lah, kalau begitu..."

"Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar," ibu yang di sampingnya, dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu. Pria itu membalas senyum, lalu berkata,

"Putraku yang tertua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John. Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi.

Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. Ia pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah-bahagianya...."

Mencari Sujud Kita Yang Hilang


“Setetes air akan terlupakan jika ada segelas air, segelas air akan terlupakan jika ada seember air dan seember air akan terlupakan saat melihat kolam air melimpah ruah, sayangnya waktu berjalan berbanding terbalik, lautan luas, danau, kolam dan seember air hanya ada dimasa muda kita.

Dan semakin kita tua, kita hanya bisa mendapatkan setetes air di akhir hidup kita, dan dua sujud itu bagai setetes air yang melepas dahaga...”

Siang itu aku terbaring lemah di tempat tidur, ku usap kening yang basah dan ku basuh kembali dengan kompress yang telah disiapkan oleh istriku sejak pagi tadi. Ku coba menenangkan diri dan merenungi, mengapa aku bisa terserang penyakit seperti ini.

Sudah tiga hari ini aku merasakan badanku sangat panas, bibir kering dan badan pegal-pegal, tapi aku tidak tahu mengapa seluruh sendiku terasa nyeri sekali. Aku sudah berusaha pergi kedokter, dan dokter menyatakan aku hanya sakit kelelahan biasa, dan tak perlu ada yang dikhawatirkan.

Hari keempat pada sepertiga malam, kurasakan badanku tak bisa bergerak sama sekali, aku terbaring lemah di kasur, hanya bisa memandang langit-langit dengan bola mata yang senantiasa basah oleh airmata. Saat-saat seperti ini kematian terasa begitu mendekat dan kecongkakan sebagai manusia lenyap dari sanubari.

Berganti dengan rasa takut akan ajal yang akan segera tiba sementara jiwa belum siap menghadapinya. Hanya tangisan dan tangisan mengisi detik demi detik, menyesali waktu yang terlewat begitu saja, menyesali masa yang berlalu tanpa makna. Seraya bibir bertasbih dan hati memohon janji kepada sang pemilik jiwa untuk diberi sehat kembali agar bisa beribadah dengan lebih baik dari hari ini dan hari kemarin.

Begitulah janji ucap seorang hamba ketika dalam posisi lemah, ketika dalam posisi tertawan oleh takdir bahwa kelak manusia akan mati meninggalkan dunia dan pergi menemui rabbnya. Aku yang saat itu tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa memohon kepada rabb agar diberi kesempatan beribadah kepadanya, melaksanakan qiyamullail meski aku tak tahu apakah sanggup atau tidak, Aku hanya ingin sholat dengan khusuk, di saat-saat akhir kekuatan masih merayap dalam tubuh ini, disaat aku masih bisa bersujud meski dua sujud saja.

Dulu saat aku sehat, jangankan dua sujud, ribuan sujud pun aku masih sanggup, tetapi ribuan sujud itu aku sia-siakan, berlalu bagai debu ditiup angin. Kini, hanya dua sujud saja yang aku persembahkan untuk Tuhanku aku tak mampu, hanya dua sujud saja aku tak bisa, sampai aku memohon-mohon dengan air mata kepada Rabbku agar diberi kekuatan menegakan dua sujud itu.

Ya robbi, hanya dua sujud saja aku tak bisa memberikan ibadah terbaikku untuk Mu. Ya Tuhanku, bagaimana berharganya dua sujud ini bagiku, dua sujud yang pernah aku sia-siakan dalam sehat dan waktu luangku. Dua sujud yang membedakan seorang mukmin dengan fajir, dua sujud yang membuat hamba mudah dikenali pada yaumil mahsyar, dua sujud yang memberikan kedamaian pada malam-malam seorang hamba yang soleh, dua sujud yang memberikan keadilan pada para pemimpin yang takut kepadamu disaat manusia lain terlelap tidur.

Dua sujud yang membuat si papa merasa lebih kaya dari para agniya yang masih sibuk menghitung uangnya meski hari telah larut, dua sujud yang mampu memberikan keberkahan dan kesehatan para hambamu para ahli qiyamul lail, dan dua sujud itu pula yang telah aku lupakan selama ini, sehingga aku tak siap menghadapi terkaman takdir bahwa aku harus terbaring disini. Ya robbi, ampuni aku...ya robbi kasihani aku...ya robb beri aku kesempatan menikmati dua sujud itu...ya robb...amin..

Cinta Dalam Hening, Sebuah Kisah Cinta Yang Indah


Duhai gadis, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah? Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu? Maka dengarkanlah Gadis, Saat ku jatuh cinta.

Tak akan ku berucap, Tak akan ku berkata. Namun ku hanya akan DIAM. Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan. Tak akan ku menggoreskan. Yang ku lakukan hanyalah DIAM.

Aku tahu, cinta adalah fitrah. Sebuah anugrah tak terperih. Karena cinta adalah kehidupan. Karena rasa itu adalah cahaya. Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita.. Namun.. Saat rasa itu menyapa, maka hadapilah dengan anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna.

Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun sering sekali membuatmu menderita. Cinta ada kalanya manis bagaikan gula, Namun juga mampu memberi pahit yang luar biasa. Cinta adalah perangkap rasa.. Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Maka gadis, Agar kau dapat keluar dari belenggu itu. Dan mampu melaluinya dengan anggun.. Maka mencintailah dalam hening. Dalam diam.. Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari. Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan. Jangan kau umbar rasamu. Jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang.. Kita percaya takdir bukan? Kita tahu dengan sangat jelas... Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya? Jadi, apa yang kau risaukan? Biarkan Allah yg mengaturnya, Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..

Cobalah renungkan... Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu.. Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam, Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Gadis, kita tak tahu dan tak akan pernah tahu.. Hingga saatnya tiba.. Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika semua telah kau umbar... Namun ternyata kelak bukan kau yg dia pilih untuk mendampingi hidupnya? Gadis, Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar.. Begitu mulia untuk di tampakkan.. Begitu sakral untuk di tumpahkan..

Dan sadarilah gadis, fitrah kita wanita adalah pemalu, Dan kau indah karena sifat malumu.. Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan? Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap.. Duhai gadis, jadikan malu sebagai selendangmu.. Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan.. Dalam jeruji kesetiaan.. Yah.. Kesetiaan padanya yg telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh.. Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

Maka cintailah dlm hening. Agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untukmu, Maka cukuplah Allah dan kau yg tahu segala rasamu.. Agar kesucianmu tetap terjaga.. Agar keanggunanmu tetap terbias..

Maka, ku beritahukan padamu, Pegang kendali hatimu..Jangan kau lepaskan. Acuhkan semua godaan yg menghampirimu.. Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan.. Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..

Gadis... yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..Maka, peganglah kendali hatimu, Lalu arahkan pada-Nya.. Dan cintailah dalam diam.. Dalam hening..

Itu jauh lebih indah dan sungguh Jauh lebih suci

Begitu Sempurnanya Engkau Istriku



Seorang pria dan kekasihnya baru saja menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam jilbab putihnya dan pengantin pria dalam balutan jas hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan," katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.
"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman. WOOOW

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, hingga habis semua yang ia tulis, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia. "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Maafkan aku istriku, aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan menangis.

Akankah Begini, Jika Nikmat Kita Diambil

Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket. Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.

Tapi… Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji : Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.

Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya : “Ibu,bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi… ” Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten…

“Oke … Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?” Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya.”Terimakasih…, Ibu”

Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalungitu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau…

Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya “Anisa…, Anisa sayang ngga sama Ayah ?”
“Tentu dong… Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !”

“Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu…”
“Yah…, jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil “si Ratu” boneka kuda dari nenek… ! Itu kesayanganku juga”

“Ya sudahlah sayang,… ngga apa-apa !”
. Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.

Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, “Anisa…, Anisa sayang nggak sih, sama Ayah >?”
“Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?”.

“Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu.”
“Jangan Ayah… Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.. “
Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan.
Dari matanya, mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya…
“Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?”
Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangan-nya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya ” Kalau Ayah mau… ambillah kalung Anisa”

Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih… sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa…

“Anisa… ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau”

Ya, ternyata Ayahnya justru memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa. Mutiara asli yang sejak 3 hari lalu dia simpan untuk anaknya.

Demikian pula halnya dengan Pencipta, terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita terlalu tamak dengan apa yang kita miliki, sehingga untuk yang membutuhkan pun, terkadang kita terlalu berat untuk mengeluarkannya bahkan hanya sesuatu yang sudah usang dan sudah tak layak, yang kita berikan.

Padahal Sang Pencipta menjamin untuk menggantinya dengan yang lebih baik. Seperti Annisa atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan…kecuali jika sudah tak layak, ..........