Minggu, 05 Mei 2013

Lirik Pengantar Umur

Tiada Duka Yang Abadi

Tiada duka yang abadi di dunia
Tiada sepi merantaimu selamanya
Malam kan berakhir, hari kan berganti
Takdir hidup kan di jalani

Tangis dan tawa nyanyian yang mengiring
Hati yang rindukan cinta di jalan-Mu
Namun ku percaya hati meyakini
Semua akan indah pada akhirnya

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki s'gala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Waktu berputar rembulan dan matahari
Bunga yang mekar akan layu akan mati
Malam kan berakhir, hari kan berganti
Takdir hidup kan di jalani

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki s'gala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki s'gala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini
Harap ampunkan hamba-Mu ini
Lirik Lagu Tiada Duka Yang Abadi Opick @ Lirikami


Mungkin ada yang pernah mendengar atau sering malah (seperti saya), lirik lagu ini.
Ya, Opick...seniman berhati lembut yang karyanya mampu mengaburkan penglihatanku-kala itu.
Tiada Duka yang Abadi, 
cukup membuatku tercenung mengikuti liukan lirik sederhana tapi berpengaruh dengan kisah dan episode kehidupan yang menghampiri hidupku.
detik-detik waktu merambat menuju angka 25 tahun perjalanan umur mendampingi jasad.
Kau tahu kawan, tanpa pernah kuduga sebelumnya perjalanan hidup banyak mengajarkan arti sebuah peristiwa. 
Membuat ku menyadari betapa setiap perkara yang telah dituliskan selaluuu......selaluuu, bahkan selaluu mempunyai hikmah, terlihat buruk, bahkan sangat disesali kenapa terjadi. Sekali lagi kawan, selalu ada hikmah.
Episode hidup.
yang dijalani akhir-akhir ini cukup membuat suatu hentakan dalam periode perak umurku.
*sedikit ku tulis kalimat indah yang keluar dengan entengnya dari bibir indah *oh NO. * bersumber dari orang yang saat ini ku sayang, dengan ikhlasnya dia bergumam *entah dia sengaja memperdengarkan ke telinga ku "aku keriput, dan seperempat abad ini cukup membuat ku tua"
hahaayyy......
aku tahu dia menggodaku, karena selalu begitu, selalu menggoda ku.
tapi kau tahu, kawan.
Adanya dia ikut menjadi bagian dari kisah penuh hikmah menuju umur ku.
Adanya orang itu, membuatku merasakan kesedihan dan kebahagiaan dalam waktu yang sama. Kekacauan dan ketenangan dalam satu lipatan waktu.
ya, pengganggu kalau boleh ku bilang, sekaligus penawar.

Allah....
terakhir ini cukup mungkin untuk hari ini. Karena dia, ya, dia yang kali ini tak mau ku sebut namanya dengan tidak sabar mengajak ku beranjak dari tempat -membosankan- ini.

cukup hari ini.
Salam, menjelang malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar